BAB 1
PENDAHULUAN
1. MOTIFASI
a. Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli
Sebelum sampai pada motivasi, maka penulis terlebih
dahulu akan menjelaskan kata “motiv” terlebih dahulu, karena kata “motiv”
muncul terlebih dahulu sebelum kata “motivasi’. Kedua hal tersebut
merupakan daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motiv dapat diartikan sebagai suatu kondisi internal (kesiapan, dan kesiagaan).
Yang berawal dari kata “motiv” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai
daya penggerak yang telah aktif pada saat-saat tertentu terutama apabila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak. Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli
Sujono Trimo memberikan pengertian motivasi adalah suatu
kekuatan penggerak dalam prilaku individu dalam prilaku individu baik
yang akam menentukan arah maupun daya ahan (perintence) tiap perilaku manusia
yang didalamnya terkandung pula ungsur-ungsur emosional insane yang
berasangkutan
Dari uraian diatas dapat di sipulkan bahwa motivasi
secara etimologi adalah dorongan atau daya penggerak yang ada
daya penggerak yang berada dalam diri seseorang untuk
melakukan suatu tindakan untuk mencapai sebuah tujuan.
Sedangkan secara terminonologi banyak para ahli
yang memberikan batasan tentangpengertian motivasi diantaranya
adalah:
·
Menurut
Sartain, Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplek dimana dalam suatu
organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan ( goal ) atau
perangsang.
·
Menurut
Chifford T. Morgan, motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan
aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga hal tersebut adalah keadaan yang
mendorong tingkah laku (Motiving states), yaitu tingkah laku yang
didorong oleh keadaan tersebut (Motiving Behavior), dan tujuan dari tingkah
laku tersebut (Goal or Endsof Such Behavior).
·
Menurut
Fredrick J. Mc Donal, memberikan sebuah pernyataan yaitu motivasi adalah
perubahan energi pada diri dari seseorang yang ditantai dengan perasaan
dan juga reaksi untuk mencapai sebuah tujuan.
·
Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat dipandang
sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya enggerak dari
dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai
tujuan. Motivasi dipandang dari segi proses, berarti motivasi dapat
dirangsang oleh factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang
melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang di
kehendaki. Motivasi daipandang dari segi tujuan, berarti motivasi
merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang mempunyai keinginan
untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi untuk mencapainya.
2.
KOMUNIKASI
Secara harafiah, komunikasi berasal dari Bahasa Latin:
COMMUNIS yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi
adalah sutu proses di dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam suatu
organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi
antar anggota organisasi untuk menekan segala kemungkinan kesalahpahaman yang
bisa saja terjadi.
Berikut ini adalah definisi serta penjelasan mengenai komunikasi menurut beberapa ahli:
1. PALO ALTO
Berikut ini adalah definisi serta penjelasan mengenai komunikasi menurut beberapa ahli:
1. PALO ALTO
Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus menerus karena mereka tidak dapat berperilaku. sangat percaya bahwa seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi
2. HIMSTREET & BATY
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan
3. BOVEE
Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.
6. THEODORSON & THEDORSON
Komunikasi adalah penyebaran informasi atau ide – ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol – sombol
7. EDWIN EMERY
Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi,ide dan sikap seseorang kepada orang lain.
8. DELTON E, Mc FARLAND
Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia
9. WILLIAM ALBIG
Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan / lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaaan yang sering terjadi di kehidupan sehari – hari.
3. KONFLIK
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang
berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu
proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian,
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan
dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan
situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan
tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya
atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan
dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi.
Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik
yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak
sempurna dapat menciptakan konflik.
Pengerian konflik menurut para ahli
saya mengambil pendapat dari “Duane Ruth-hefelbower : adalah kondisi yang terjadi ketika
dua pihak atau lebih menganggap ada perbedaan posisi yang tidak selaras, tidak
cukup sumber dan tindakan salahsatu pihak menghalangi, atau mencampuri atau
dalam beberapa hal membuat tujuan pihak lain kurang berhasil.”
4. KEPEMIMPINAN
Seiring perkembangan
zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan
manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini
terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai
sudut pandang atau perspektifnya.
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu
terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan
dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada
banyak definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut
pandang masing-masing, definisi- definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa
kesamaan.
Kepemimpinan dibagi
2 yaitu Kepemimpinan Karismatik dan Kepemimpinan Yang Efektif:
A.
Kepemimpinan
Karismatik
Teori kepemimpinan karismatik saat ini sangatlah dipengaruhi oleh ide-ide
ahli sosial yang bernama Max Weber. Karisma adalah kata dalam bahasa Yunani
yang berarti “berkat yang terinspirasi secara agung”, seperti kemampuan untuk
melakukan keajaiban atau memprediksikan peristiwa masa depan. Weber (1947)
menggunakan istilah itu untuk menjelaskan sebuah bentuk pengaruh yang bukan
didasarkan pada tradisi atau otoritas formal tetapi lebih atas persepsi
pengikut bahwa pemimpin diberkati dengan kualitas yang luar biasa. Menurut Weber, karisma terjadi saat
terdapat sebuah krisis sosial, seorang pemimpin muncul dengan sebuah visi
radikal yang menawarkan sebuah solusi untuk krisis itu, pemimpin menarik
pengikut yang percaya pada visi itu, mereka mengalami beberapa keberhasilan
yang membuat visi itu terlihat dapat dicapai, dan para pengikut dapat
mempercayai bahwa pemimpin itu sebagai orang yang luar biasa.
Selama dua dekade
yang lalu, beberapa ilmu sosial telah memformuasikan versi yang
lebih baru dari teori itu untuk menjelaskan kepemimpinan karismatik dalam
organisasi (misalnya, Conger dan Kanungo, 1987, 1988; House, 1977; Shamir,
House dan Arthur, 1993). Teori “ neokarismatik” ini menggabungkan beberapa ide
milik Weber, tetapi dalam hal lain mereka telah meninggalkan konsepsi awalnya
tentang kepemimpinan karismatik (Beyer, 1999; Conger, 1989).
B. Kepemimpinan
Yang Efektif
Dari
berbagai penjelasan diatas, maka seorang pemimpin yang efektif adalah yang
tidak hanya bekerja sendiri tanpa melibatkan siapapun. Melainkan mampu
memanfaatkan berbagai potensi yang mengelilinginya. Kepemimpinan efektif bukan
sekedar pusat kedudukan atau kekuatan akan tetapi merupakan interaksi aktif
antar komponen yang efektif.
Dari ketiga
gaya kepemimpinan diatas, tepat atau tidaknya gaya tersebut akan disesuaikan
dengan situas dan kondisi dari organisasi yang dijalankan.
Sifat Kepemimpinan Yang Efektif
Sifat kepemimpinan yang efektif menurut Keith Davis
adalah:
- Intelegensi
yang tinggi (Intellegence)
- Kematangan
jiwa social (social Maturity)
- Motivasi
terhadap diri dan hasil (Inner motivation and achievement drives)
- Menjalin
hubungan kerja manusiawi (Human relation attitudes)
Fungsi seorang
pemimpin yang efektif adalah:
·
Membantu
mencapai sasaran organisasi
·
Menggerakan
anggota menuju sasaran tersebut
·
Mewujudkan
interaksi dan keterikatan antar individu
·
Memelihara
kekuatan dan kohesi anggota.
5. PENGEMBANGAN KARIER
Banyak pendapat yang
dikemukakan oleh para ahli tentang pengembangan karir. Sebelum sampai kepada
pengertian pengembangan karir, perlu diketahui terlebih dahulu pengertian
karir. Mondy, et.al. (1999:254), menyatakan pengembangan karir (career
development) merupakan pendekatan formal yang digunakan organisasi untuk
menjamin bahwa orang dengan kualifikasi tepat dan berpengalaman tersedia
pada saat dibutuhkan. Wahyudi (2002:162) mengemukakan, secara umum suatu karir
berisi kenaikan tingkat dari tanggungjawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang.
Secara lebih luas Bernardin dan Russel, (2003:194) mengemukakan karir adalah
sebagai suatu rangkaian atas sikap dan prilaku yang berkaitan dengan aktivitas
pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang (individually perceived
sequence of attitudes and behaviors associated with work-related activities and
experiences over the span of a person’s life. Senada dengan itu Mathis dan
Jackson (2004:342) menyatakan karir adalah rangkaian posisi yang berkaitan
dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang hidupnya.
Terkait dengan
pengembangan karir menurut Bernardin dan Russel (2003:194) perlu dipahami
dua proses, yaitu bagaimana seseorang merencanakan dan mengimplementasikan
tujuan karirnya sendiri (career planning) dan bagaimana institusi merancang dan
mengimplementasikan program pengembangan karirnya (career management).
Pengembangan karir dapat dilihat dari dua perspektif ini yaitu individu dan
institusi. Perencanaan karir seseorang yang berpusat pada individu adalah
perencanaan yang lebih berfokus pada karir individu, sedangkan yang berpusat
pada institusi adalah yang fokus pada pekerjaan dan pengidentifikasian jalan
karir yang memberikan kemajuan yang logis atas orang-orang di antara pekerjaan
dalam organisasi.
Career planning (perspektif
individu) menekankan pada kesadaran seseorang agar lebih peduli pada kemampuan,
minat, nilai, kesempatan, hambatan, pilihan dan konsekuensi yang dimilikinya.
Hal ini menyangkut subproses: pilihan pekerjaan, pilihan organisasi, pilihan
penugasan dan pengembangan karir sendiri. Sedangkan career management(perspektif
institusi) menyangkut proses yang dilakukan oleh organisasi dalam
mempersiapkan, mengimplementasikan dan mengontrol rencana karir seseorang dalam
organisasi. Sub-prosesnya adalah rekrutmen dan seleksi, pengalokasian SDM,
penilaian dan evaluasi, pelatihan dan pengembangan. Dari kedua perspektif itu
muncul career development system (sistem pengembangan karir) sebagai
usaha yang formal, terorganisasi dan terencana untuk mencapai keseimbangan
antara kebutuhan karir individu dan keperluan tenaga kerja organisasi.
Pengembangan karir dirancang untuk meningkatkan kepuasan karir seseorang dan
efektifitas organisasi.
BAB
2
ALASAN
Alasan
ini adalah bermaksud untuk menjelaskan dari ulasan yang di atas tentang
Motivasi, Komunikasi, Kepemimpinan dan Pengembangan diri menurut para ahli
·
MOTIVASI
Motivasi
menuru para ahli salah satunya adalah Menurut
Chifford T. Morgan. Beliau memberikan pengertian tentang motivasi, pengertiannya yaitu bertalian
dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga
hal tersebut adalah keadaan yang mendorong tingkah laku (Motiving
states), yaitu tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (Motiving
Behavior), dan tujuan dari tingkah laku tersebut (Goal or Endsof Such
Behavior).
Dari uraian
yang di jelaskan dapat disimpulkan bahwa bahwa motivasi dapat mendorong
seseorang orang untuk lebih maju untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
·
KOMUNIKASI
Komunikasi
menurut para ahli WILLIAM ALBIG. Komunikasi
adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan / lambang yang
mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat
pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaaan yang sering terjadi di
kehidupan sehari – hari.
Dari uraian di atas ddapat disimpulakan komnikasi adalah
sebuah pesan atau lambang yang mau atau tidak manusia membtuhkan komukasi dalam
kehidupan sehari –hari.
·
KONFLIK
Konflik menurut tokoh “Duane Ruth-hefelbower
: adalah kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih menganggap ada
perbedaan posisi yang tidak selaras, tidak cukup sumber dan tindakan salahsatu
pihak menghalangi, atau mencampuri atau dalam beberapa hal membuat tujuan pihak
lain kurang berhasil.
Dari uraian di atas dapat disimpulakan bahwa konflik itu terjadi karena
adanya pebedaan pedapat seseorang dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu
pemasalahan.
·
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan menurut para ahli Max Weber menjelaskan Kepemimpinan adalah berkat yang
terinspirasi secara agung. Yang dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan ini dapat
merubah sebuah negara menjadi lebih baik dari sebelumnya.
·
PENGEMBANGAN KARIER
Menurut ahli Bernardin
dan Russel mengemukakan karir adalah sebagai suatu rangkaian atas sikap dan
prilaku yang berkaitan dengan aktivitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang
kehidupan seseorang (individually perceived sequence of attitudes and behaviors
associated with work-related activities and experiences over the span of a
person’s life.
Dapat disimpulkan
bahwa pengembabgan karir yang dimaksud adalah suatu pekejaan atau perilaku yang
dapat berkemang dengan sebuah pengalaman yang dilakuka seseorang dalam
sepanjang kehidupannya.
KESIMPULAN
BAB 3
jadi dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan sehari – hari kita tidak lepas
dalam sikap Motivasi, Komunikasi, Konflik, Kepemimpinan dan Pengembangan Karier
yang dapat menentukan kepribadian diri kita sendiri.
Perlunya Motivasi adalah sebagai dorongan atau daya penggerak seseorang
untuk mencapai sesuatu yang diinginkan
dalam diri masing – masing individual tersebut.
Perlunya Komunikasi adalah karena komukasi digunakan untuk memberikan
informasi kepada seseorangunruk mencapai tujuan bersama antara satu orang
dengan orang lain.
Perlunya Konflik adalah karena manusia satu dengan yang lainnya banya
perbedaan oleh karena itu perlunya konflik unuk mempunyai penyelesaian dan tujuan
yang sama dalam melakukan pendebatan.
Perlunya Kepemimpinan karena sebuah negara memerlukan seseorang pemimipin
untuk mewujudkan suatu negara melakukan perubahan yang lebih baik.
Perlunya Pengembangan Karier adalah suatu pengembangan karier selama dia
belajar, bekerja dan sebagainya dengan sengaja dapat menambah pengetahuan dan
keterampilan dalam suatu pekerjaan.