Rabu, 21 November 2012


BAB 1
PENDAHULUAN

1.     MOTIFASI

aPengertian Motivasi Menurut Para Ahli
Sebelum sampai pada motivasi, maka penulis terlebih dahulu akan menjelaskan kata “motiv” terlebih dahulu, karena kata “motiv”  muncul terlebih dahulu sebelum kata “motivasi’. Kedua hal tersebut merupakan daya upaya  yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motiv dapat diartikan sebagai suatu kondisi internal (kesiapan, dan kesiagaan). Yang berawal dari kata “motiv” itu, maka motivasi dapat diartikan  sebagai daya penggerak yang telah aktif  pada saat-saat tertentu terutama apabila  kebutuhan untuk mencapai tujuan  sangat dirasakan mendesak. Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli


Sujono Trimo memberikan pengertian motivasi adalah suatu kekuatan  penggerak dalam prilaku individu dalam prilaku individu baik yang akam menentukan arah maupun daya ahan (perintence) tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung pula ungsur-ungsur  emosional insane  yang berasangkutan

Dari uraian diatas dapat di sipulkan bahwa motivasi  secara etimologi adalah dorongan  atau daya penggerak  yang ada daya penggerak  yang berada dalam  diri seseorang  untuk melakukan  suatu tindakan  untuk mencapai sebuah tujuan.

Sedangkan secara terminonologi  banyak para ahli yang memberikan batasan tentangpengertian motivasi diantaranya adalah:

·         Menurut Sartain, Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplek dimana dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan ( goal ) atau perangsang.

·         Menurut Chifford T. Morgan, motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga hal tersebut adalah keadaan yang mendorong  tingkah laku (Motiving states), yaitu tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (Motiving Behavior), dan tujuan dari tingkah laku tersebut (Goal or Endsof Such Behavior).

·         Menurut Fredrick J. Mc Donal, memberikan sebuah pernyataan yaitu motivasi adalah perubahan energi pada diri dari seseorang yang ditantai dengan perasaan  dan juga reaksi untuk mencapai sebuah tujuan.

·         Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa  motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya enggerak  dari dalam individu  untuk melakukan aktivitas tertentu  dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang  dari segi proses, berarti motivasi dapat dirangsang oleh factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat  mencapai tujuan yang di kehendaki. Motivasi daipandang dari segi tujuan, berarti  motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi untuk mencapainya.


2.     KOMUNIKASI

Secara harafiah, komunikasi berasal dari Bahasa Latin: COMMUNIS yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah sutu proses di dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam suatu organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi untuk menekan segala kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja terjadi.

Berikut ini adalah definisi serta penjelasan mengenai komunikasi menurut beberapa ahli:

1. PALO ALTO

Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus menerus karena mereka tidak dapat berperilaku. sangat percaya bahwa seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi

2.  HIMSTREET & BATY

Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan

3.  BOVEE

Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.

6. THEODORSON & THEDORSON

Komunikasi adalah penyebaran informasi atau ide – ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol – sombol                               

7.  EDWIN  EMERY

Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi,ide dan sikap seseorang kepada orang lain.

8.  DELTON E, Mc FARLAND

Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia

9.  WILLIAM ALBIG

Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan / lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaaan yang sering terjadi di kehidupan sehari – hari.





3.   KONFLIK

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Pengerian konflik menurut para ahli saya mengambil pendapat dari “Duane Ruth-hefelbower : adalah kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih menganggap ada perbedaan posisi yang tidak selaras, tidak cukup sumber dan tindakan salahsatu pihak menghalangi, atau mencampuri atau dalam beberapa hal membuat tujuan pihak lain kurang berhasil.

4.    KEPEMIMPINAN
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya.
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi- definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Kepemimpinan dibagi 2 yaitu Kepemimpinan Karismatik dan Kepemimpinan Yang Efektif:
A.   Kepemimpinan Karismatik
Teori kepemimpinan karismatik saat ini sangatlah dipengaruhi oleh ide-ide ahli sosial yang bernama Max Weber. Karisma adalah kata dalam bahasa Yunani yang berarti “berkat yang terinspirasi secara agung”, seperti kemampuan untuk melakukan keajaiban atau memprediksikan peristiwa masa depan. Weber (1947) menggunakan istilah itu untuk menjelaskan sebuah bentuk pengaruh yang bukan didasarkan pada tradisi atau otoritas formal tetapi lebih atas persepsi pengikut bahwa pemimpin diberkati dengan kualitas yang luar biasa. Menurut Weber, karisma terjadi saat terdapat sebuah krisis sosial, seorang pemimpin muncul dengan sebuah visi radikal yang menawarkan sebuah solusi untuk krisis itu, pemimpin menarik pengikut yang percaya pada visi itu, mereka mengalami beberapa keberhasilan yang membuat visi itu terlihat dapat dicapai, dan para pengikut dapat mempercayai bahwa pemimpin itu sebagai orang yang luar biasa.
Selama dua  dekade yang lalu, beberapa ilmu sosial telah memformuasikan  versi yang lebih baru dari teori itu untuk menjelaskan kepemimpinan karismatik dalam organisasi (misalnya, Conger dan Kanungo, 1987, 1988; House, 1977; Shamir, House dan Arthur, 1993). Teori “ neokarismatik” ini menggabungkan beberapa ide milik Weber, tetapi dalam hal lain mereka telah meninggalkan konsepsi awalnya tentang kepemimpinan karismatik (Beyer, 1999; Conger, 1989).
B.    Kepemimpinan Yang Efektif
Dari berbagai penjelasan diatas, maka seorang pemimpin yang efektif adalah yang tidak hanya bekerja sendiri tanpa melibatkan siapapun. Melainkan mampu memanfaatkan berbagai potensi yang mengelilinginya. Kepemimpinan efektif bukan sekedar pusat kedudukan atau kekuatan akan tetapi merupakan interaksi aktif antar komponen yang efektif.

Dari ketiga gaya kepemimpinan diatas, tepat atau tidaknya gaya tersebut akan disesuaikan dengan situas dan kondisi dari organisasi yang dijalankan.

Sifat Kepemimpinan Yang Efektif

Sifat kepemimpinan yang efektif menurut Keith Davis adalah:
  1. Intelegensi yang tinggi (Intellegence)
  2. Kematangan jiwa social (social Maturity)
  3. Motivasi terhadap diri dan hasil (Inner motivation and achievement drives)
  4. Menjalin hubungan kerja manusiawi (Human relation attitudes)
Fungsi seorang pemimpin yang efektif adalah:
·         Membantu mencapai sasaran organisasi
·         Menggerakan anggota menuju sasaran tersebut
·         Mewujudkan interaksi dan keterikatan antar individu
·         Memelihara kekuatan dan kohesi anggota.

5.   PENGEMBANGAN KARIER

Banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengembangan karir. Sebelum sampai kepada pengertian pengembangan karir, perlu diketahui terlebih dahulu pengertian karir. Mondy, et.al. (1999:254), menyatakan pengembangan karir (career development) merupakan pendekatan formal yang digunakan organisasi untuk menjamin bahwa orang dengan kualifikasi tepat  dan berpengalaman tersedia pada saat dibutuhkan. Wahyudi (2002:162) mengemukakan, secara umum suatu karir berisi kenaikan tingkat dari tanggungjawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang. Secara lebih luas Bernardin dan Russel, (2003:194) mengemukakan karir adalah sebagai suatu rangkaian atas sikap dan prilaku yang berkaitan dengan aktivitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang (individually perceived sequence of attitudes and behaviors associated with work-related activities and experiences over the span of a person’s life. Senada dengan itu Mathis dan Jackson (2004:342) menyatakan karir adalah rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang hidupnya.
Terkait dengan pengembangan karir menurut  Bernardin dan Russel (2003:194) perlu dipahami dua proses, yaitu bagaimana seseorang merencanakan dan mengimplementasikan tujuan karirnya sendiri (career planning) dan bagaimana institusi merancang dan mengimplementasikan program pengembangan karirnya (career management). Pengembangan karir dapat dilihat dari dua perspektif ini yaitu individu dan institusi. Perencanaan karir seseorang yang berpusat pada individu adalah perencanaan yang lebih berfokus pada karir individu, sedangkan yang berpusat pada institusi adalah yang fokus pada pekerjaan dan pengidentifikasian jalan karir yang memberikan kemajuan yang logis atas orang-orang di antara pekerjaan dalam organisasi.
Career planning (perspektif individu) menekankan pada kesadaran seseorang agar lebih peduli pada kemampuan, minat, nilai, kesempatan, hambatan, pilihan dan konsekuensi yang dimilikinya. Hal ini menyangkut subproses: pilihan pekerjaan, pilihan organisasi, pilihan penugasan dan pengembangan karir sendiri. Sedangkan career management(perspektif institusi) menyangkut proses yang dilakukan oleh organisasi dalam mempersiapkan, mengimplementasikan dan mengontrol rencana karir seseorang dalam organisasi. Sub-prosesnya adalah rekrutmen dan seleksi, pengalokasian SDM, penilaian dan evaluasi, pelatihan dan pengembangan. Dari kedua perspektif itu muncul career development system (sistem pengembangan karir) sebagai usaha yang formal, terorganisasi dan terencana untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan karir individu dan keperluan tenaga kerja organisasi. Pengembangan karir dirancang untuk meningkatkan kepuasan karir seseorang dan efektifitas organisasi.




BAB 2
ALASAN
Alasan ini adalah bermaksud untuk menjelaskan dari ulasan yang di atas tentang Motivasi, Komunikasi, Kepemimpinan dan Pengembangan diri menurut para ahli
·         MOTIVASI
Motivasi menuru para ahli salah satunya adalah Menurut Chifford T. Morgan. Beliau memberikan pengertian tentang  motivasi, pengertiannya yaitu bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga hal tersebut adalah keadaan yang mendorong  tingkah laku (Motiving states), yaitu tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (Motiving Behavior), dan tujuan dari tingkah laku tersebut (Goal or Endsof Such Behavior).
            Dari uraian yang di jelaskan dapat disimpulkan bahwa bahwa motivasi dapat mendorong seseorang orang untuk lebih maju untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

·         KOMUNIKASI

Komunikasi menurut para ahli WILLIAM ALBIG. Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan / lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaaan yang sering terjadi di kehidupan sehari – hari.

Dari uraian di atas ddapat disimpulakan komnikasi adalah sebuah pesan atau lambang yang mau atau tidak manusia membtuhkan komukasi dalam kehidupan sehari –hari.

·         KONFLIK
Konflik menurut tokoh Duane Ruth-hefelbower : adalah kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih menganggap ada perbedaan posisi yang tidak selaras, tidak cukup sumber dan tindakan salahsatu pihak menghalangi, atau mencampuri atau dalam beberapa hal membuat tujuan pihak lain kurang berhasil.
Dari uraian di atas dapat disimpulakan bahwa konflik itu terjadi karena adanya pebedaan pedapat seseorang dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu pemasalahan.

·         KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan menurut para ahli Max Weber menjelaskan Kepemimpinan adalah berkat yang terinspirasi secara agung. Yang dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan ini dapat merubah sebuah negara menjadi lebih baik dari sebelumnya.


·         PENGEMBANGAN KARIER
Menurut ahli Bernardin dan Russel mengemukakan karir adalah sebagai suatu rangkaian atas sikap dan prilaku yang berkaitan dengan aktivitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang (individually perceived sequence of attitudes and behaviors associated with work-related activities and experiences over the span of a person’s life.
Dapat disimpulkan bahwa pengembabgan karir yang dimaksud adalah suatu pekejaan atau perilaku yang dapat berkemang dengan sebuah pengalaman yang dilakuka seseorang dalam sepanjang kehidupannya.


KESIMPULAN
BAB 3

jadi dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan sehari – hari kita tidak lepas dalam sikap Motivasi, Komunikasi, Konflik, Kepemimpinan dan Pengembangan Karier yang dapat menentukan kepribadian diri kita sendiri.

Perlunya Motivasi adalah sebagai dorongan atau daya penggerak seseorang untuk mencapai sesuatu  yang diinginkan dalam diri masing – masing individual tersebut.
Perlunya Komunikasi adalah karena komukasi digunakan untuk memberikan informasi kepada seseorangunruk mencapai tujuan bersama antara satu orang dengan orang lain.
Perlunya Konflik adalah karena manusia satu dengan yang lainnya banya perbedaan oleh karena itu perlunya konflik unuk mempunyai penyelesaian dan tujuan yang sama dalam melakukan pendebatan.
Perlunya Kepemimpinan karena sebuah negara memerlukan seseorang pemimipin untuk mewujudkan suatu negara melakukan perubahan yang lebih baik.
Perlunya Pengembangan Karier adalah suatu pengembangan karier selama dia belajar, bekerja dan sebagainya dengan sengaja dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam suatu pekerjaan.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Pengertian Kartel





    Pengertian dan Jenis Kartel : Istilah karte.J terdapat da1am beberapa bahasa seperti "cartel" dalam bahasa Inggris dan "kartel" dalam bahasa Belanda. "Cartel" disebut juga "syndicate" yaitu suatu kesepakatan (tertulis) antara beberapa perusahaan produsen dan lain-lain yang sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal, seperti harga, wilayah pemasaran dan sebagainya, dengan tujuan menekan persaingan dan meraih keuntungan.

Selanjutnya menurut Winardi kartel itu merupakan gabungan atau persetujuan (conventie) antara pengusaha-pengusaha yang secara yuridis dan ekonomis berdiri sendiri. Untuk mencapai sasaran; peniadaan sebagian atau seluruh persaingan antar pengusaha, untuk dapat menguasai pasar, hat mana biasanya tujuan pembentukan kartel, diperlukan syarat bahwa kartel mencakup bagian terbesar dari badan. badan usaha yang ada, dengan ketentuan bahwa mereka menggarap pasaran yang bersangkutan.

Berdiri sendirinya badan.badan usaha tersebut, membedakan kartel dengan bentuk.bentuk trust dan konsern. Hal tersebut tetap dipertahankan sekalipun kerjasama pada penjualandemikian jauh hingga dibentuk suatu kantor penjualan bersama (gemeinschappelijk - verkoopkantoor) yang membagi pesanan-pesanan menurut ketentuan- ketentuan yang ditetapkan atas badan-badan usaha yang
menjadi anggota.

Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Walaupun demikian, kartel tetap ada baik dalam lingkup nasional maupun internasional, formal maupun informal. Berdasarkan definisi ini, satu entitasbisnis tunggal yang memegang monopoli tidak dapat dianggap sebagai suatu kartel, walaupun dapat dianggap bersalah jika menyalahgunakan monopoli yang dimilikinya. Kartel biasanya timbul dalam kondisi oligopoli, dimana terdapat sejumlah kecil penjual.
perjanjian model kartel ini dibagi menjadi 5, yaitu :
1.    Kartel Daerah
Jika anda terlibat perjanjian dengan model kartel daerah, perusahaan anda tidak diperbolehkan menjual barang ke daerah lain yang dikuasai oleh anggota kartel yang lainnya. Dalam kartel daerah, daerah pemasarannya dibagi berdasarkan kesepakatan perjanjian. Jadi intinya, anda hanya boleh memasarkan barang anda di daerah “kekuasaan” anda saja.

2.    Kartel Produksi
Dalam model kartel produksi, perusahaan-perusahaan yang terlibat mengadakan perjanjian untuk menentukan luas produksinya masing-masing.

3.    Kartel Kondisi
Dikatakan model kartel kondisi karena perjanjiannya dibentuk atas dasar syarat-syarat penjualan. Termasuk diantaranya adalah syarat penyerahan barang, tempat penjualan, penjualan tunai atau kredit, pemberian potongan dan sebagainya.

4.    Kartel Pembagian Laba
Kalau perusahaan anda ingin masuk ke dalam model kartel yang satu ini, anda harus siap-siap “berbagi laba” dengan perusahaan yang lain. Perjanjian dalam model kartel seperti ini biasanya menentukan cara pembagian dan besarnya laba yang harus diterima oleh masing-masing anggotanya. Laba dapat dibagi berdasarkan besarnya volume penjualan yang dicapai oleh setiap anggota.

5.    Kartel Harga
Model kartel harga dilakukan jika perusahaan ingin mengurangi tingkat persaingan harga dengan kompetitor. Dalam model kartel harga, perjanjian yang diadakan meliputi penentuan harga minimum dari barang-barang yang dijual. Jadi jika anda mengikuti perjanjian model kartel harga, anda tidak akan jor-joran perang harga dengan kompetitor.

Kamis, 19 Januari 2012

Pertentangan Sosial dan Integrasi

Integrasi Sosial

Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
  • Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
  • Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
  • Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
  • Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial

Bentuk Integrasi Sosial

  • Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
  • Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.

Faktor – Faktor Pendorong

A. Faktor Internal :
  • kesadaran diri sebagai makhluk sosial
  • tuntutan kebutuhan
  • jiwa dan semangat gotong royong
B. Faktor External :
  • tuntutan perkembangan zaman
  • persamaan kebudayaan
  • terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
  • persaman visi, misi, dan tujuan
  • sikap toleransi
  • adanya kosensus nilai
  • adanya tantangan dari luar

Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial

1. Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
2. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.


Opini : 
integrasi berguna sebagai penyesuaian terhadap kebudayaan asing untuk perkembangan bangsa namun tetap mempertahankan agar diri khas suatu bangsa tidak punah.

Jumat, 13 Januari 2012

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).


Pengertian




Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.

Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
statifikasi sosial menurut max weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.

Dasar-dasar pebentukan pelapisan sosial

Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.

Ukuran kekayaan

Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.


Ukuran kekuasaan dan wewenang

Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.


Ukuran kehormatan

Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.


Ukuran ilmu pengetahuan

Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial


Opini : 
Sejak dulu dalam lapisan masyarakat selalu berlaku stratifikasi sosial sebagai pembeda yang di ukur dari seberapa bermanfaatnya orang tersebut dalam masyarakat, dari yang lebih tinggi derajatnya itu lebih dipandang dan dihormati ketimbang yang derajatnya rendah.